Stadion di Kaohsiung, Taiwan merupakan yang pertama di dunia yang benar-benar 100% menggunakan tenaga matahari. Stadion dibangun bertepatan dengan World Game 2009, yang akan diadakan di stadion ini pada bulan Juli. Bila tidak sedang digunakan sebagai stadion World Game, maka stadion ini akan digunakan untuk acara olahraga dan ateletik.
Dua tahun lamanya Taiwan membangun stadion yang rencananya akan digunakan sebagai ajang World Games. Bukan saja ajang yang akan digelar menjadi menarik perhatian, meski tidak sepopuler Piala Dunia atau Olimpiade, tetapi keseriusan pemerintah Taiwan untuk menyediakan listrik bagi stadion tersebut juga patut ditiru.
Stadion tersebut merupakan satu-satunya stadion terbesar di dunia yang menggunakan energi surya sebagai sumber utama energi. Keseluruhan atap stadion seluas 14.155m2 terbuat dari panel surya, bisa menghasilkan 1,14 GigaWatt Jam selama setahun. Energi sebesar itu diperkirakan cukup untuk mensuplai listrik bagi 80% rumah dan bangunan yang ada di sekitar stadion tersebut setelah ajang internasional selesai digelar. Bahkan surplus listrik yang dihasilkan stadion tersebut rencananya juga akan dijual ke perusahaan listrik Taiwan Power Co, setidaknya hampir 5 juta Taiwan dolar atau sekitar 1,5 milyar rupiah akan diterima pemerintah setempat setiap tahunnya dari penjualan tersebut.
Stadion ini dirancang oleh arsitek Jepang Toyo Ito, dengan berbentuk naga dengan tempat duduk 50.000 penonton. Hal ini dibangun pada struktur tongkat baja dan 8.844 panel matahari. Biaya untuk membangun stadion ini sekitar $ 150 juta, namun karena daya diambil dari matahari ke panel Stadion, maka daya yang ada cukup untuk menghidupkan 3.300 lampu serta dua televisi layar raksasa. Bahkan panel yang dapat menghasilkan 1,14 juta kWh listrik per tahun.
Ini akan mencegah 660 ton karbon dioksida lepas ke atmosfir. Selain itu, ketika stadion tidak digunakan, maka pemerintah Taiwan akan menjual kelebihan daya. Daya listrik ini bisa digunakan lingkungan sekitarnya sampai 80 persen dari kebutuhan energi.
Panel matahari bukan satu-satunya cara stadion ini adalah sebagai tempat ramah lingkungan. Stadion juga menggabungkan tambahan fitur hijau seperti jalanan berpori dan penggunaan bahan-bahan yang dibuat dalam negeri. Bangunan ini dibangun dengan wilayah sekitar 19 hektar, dan hampir 7 hektar digunakan untuk pengembangan ruang publik hijau, jalur sepeda, taman olahraga, dan ekologi kolam. Selain itu, seluruh tanaman menempati area sebelum konstruksi dibuat.
izin copas, thanks yaa
BalasHapus